Korupsi Migas Disorot di Panggung Teater

Prakarsa Rakyat, Jakarta - Lakon Ladang Perminus garapan Wawan Sofwan yang diselenggarakan bersama oleh ICW, Praxis, Perkumpulan Seni Indonesia, Walhi dan Mainteater kembali dipentaskan di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki pada tanggal 12 - 13 Agustus lalu setelah Bandung tanggal 6 -8 Agustus 2009.

Pementasan dilakukan selama masing-masing 2 kali pertunjukan setiap harinya. Khusus untuk pertunjukan siang hari diperuntukkan bagi pelajar SMA yang diakhiri dengan diskusi pembahasan wacana dan pertunjukan itu sendiri. Walau tidak banyak dihadiri oleh pelajar SMA, menurut Agung Yudhawiranata, sebagai media relation Ladang Perminus, diskusi yang dilakukan terlihat menarik bahkan pertanyaan yang diajukan oleh para pelajar tersebut sangat mendalam untuk memahami persoalan korupsi di Indonesia.

Menurut Andi Yuwono sebagai produser, pertunjukan di Jakarta tidak seberhasil di Bandung, namun hal tersebut hanya diperbandingkan dengan jumlah kursi semata yang secara total mencatat sekitar 2.300 penonton dari target semula 3.200 penonton. Dari sisi diskusi pelajar, hasil yang dicapai baik di Bandung maupun Jakarta dirasakan sama karena persoalan korupsi sudah merata di seluruh tempat.

Andi menambahkan bahwa pertunjukan di Jakarta juga dihadiri oleh pegawai Pertamina yang setelah pementasan mengirimkan email ajakan untuk menonton kepada pegawai Pertamina lainnya dengan tembusan ke penyelenggara. Selain itu juga pada malam terakhir bahkan beberapa anggota DPRD Sumatra Barat juga hadir di deretan penonton.

Menurut catatan Prakarsa Rakyat di malam terakhir juga terlihat beberapa selebritis antara lain Gilang Ramadhan, anak almarhum Ramadhan KH, serta Samuel Reza.

Pementasan Ladang Perminus yang lebih dari 2 jam memang cukup renyah dengan munculnya tokoh Yu yang diperankan secara apik oleh Moh. Yusri Abd. Rahman, mahasiswa magang dari Malaysia di Mainteater. Tokoh ini muncul dengan dialek cina Malaysia dan kegenitannya di 4 adegan yang selalu membuat penonton terbahak. Sementara Wawan Sofwan (Hidayat) dan Fajar Emillianus (Kahar) tetap prima seperti pertnjukan di Bandung.

Dari buku acara, disebutkan bahwa selanjutnya penyelenggara akan mengadakan lomba penulisan pelajar terhadap isu korupsi serta menyebarluaskan rekaman DVD pertunjukan secara gratis kepada masyarakat.


Sumber: http://www.prakarsa-rakyat.org/artikel/kolom/artikel.php?aid=36058

About this entry

Posting Komentar

 

Teater-Perminus | Author's blog | Powered By Blogspot | © Copyright  2009