”Menumbuhkan Perlawanan Seniman Terhadap Korupsi, Perusakan Lingkungan dan Pelanggaran HAM”

Term of Reference
Workshop Sehari
”Menumbuhkan Perlawanan Seniman Terhadap Korupsi, Perusakan Lingkungan dan Pelanggaran HAM”



PENDAHULUAN

Korupsi. Sebuah perbendaharaan kata yang tak asing bagi Indonesia. Sebuah kata yang cukup menyengat telinga kita dalam kehidupan sehari-hari dan sering ditemukan di ruang privat dan publik kita.

Sejak reformasi 1998, penyakit ini semakin membahana di seluruh Indonesia dan menjadi sorotan dunia internasional. Demonstrasi yang mendengungkan tuntutan terhadap penyelesaian kasus ini sudah tak lagi terhitung mulai dari depan balai desa hingga depan Istana Negara. Penyakit ini sungguh kronis dan mewabah ke banyak kalangan, bahkan melindas kelompok yang sesungguhnya menjadi garda terdepan negara dalam penyelesaian kasus-kasus korupsi.

Lebih jauh lagi, korupsi tidak pernah berdiri sendiri. korupsi di negara ini seringkali bukan sekedar menjadi dampak dari kontrol birokrasi yang lemah, melainkan sebagai akar masalah. Berbagai tragedi politik, perusakan lingkungan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi berawal dari sebuah kasus korupsi. Rezim Soeharto misalnya, mempertahankan kekuasaan yang korup dengan berbagai cara, termasuk melanggar hak-hak dasar warga negara, diantaranya agar kepentingan ekonomi dan politik rezim terjaga. Yang terjadi kemudian di Indonesia bukan sekedar aplikasi dari pemeo “power tends to corrupt” melainkan “corrupt to get and maintain power”.




TUJUAN

  1. Menumbuhkan semangat perlawanan seniman terhadap masalah sosial, khususnya korupsi, perusakan lingkungan dan pelanggaran HAM.
  2. Memberikan pemahaman dasar terhadap gerakan anti korupsi, lingkungan dan HAM.


HASIL YANG DIHARAPKAN

  1. Seniman menjadi lebih paham tentang korupsi dan masalah yang ditimbulkannya termasuk pelanggaran HAM dan perusakan lingkungan, sehingga muncul kesadaran untuk semakin terlibat.
  2. Meluasnya komunitas seni budaya yang bekerja di ranah gerakan sosial.
  3. Meluasnya jaringan kampanye untuk gerakan anti korupsi, pelestarian lingkungan hidup, dan advokasi pelanggaran HAM.
  4. Terjadinya proses pembelajaran bersama dalam rangka mengembangkan gagasan-gagasan kreatif dan inovatif untuk gerakan sosial.




WAKTU DAN TEMPAT
Pertengahan Juni 2009


NARASUMBER
  1. Perwakilan ICW
  2. Perwakilan WALHI/JATAM
  3. Perwakilan ELSAM


MODERATOR & FASILITATOR
FX Rudy Gunawan


PESERTA
Tim Ladang Perminus

About this entry

Posting Komentar

 

Teater-Perminus | Author's blog | Powered By Blogspot | © Copyright  2009