Jumat, 17 Juli 2009 | 11:35 WIB
BANDUNG, KOMPAS - Komisi Pemberantasan Korupsi dalam waktu dekat ini akan membahas penyelenggaraan mata kuliah antikorupsi bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Hal itu sebagai upaya menanamkan budaya antikorupsi di tengah kehidupan pemuda dan mahasiswa.
Hal itu dikatakan Direktur Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Dedie A Rachim, Kamis (16/7) di Bandung, seusai menjadi narasumber dalam diskusi bertajuk "Menumbuhkan Pendidikan Seni Budaya Perlawanan terhadap Korupsi, Perusakan Lingkungan, dan pelanggaran HAM," di Kampus ITB.
"Mata kuliah ini akan menjadi mata kuliah pilihan bagi mahasiswa ITB. Materinya akan berkisar tentang sejarah perlawanan terhadap korupsi di Indonesia, tugas dan peran KPK, serta bagaimana cara menghadapi pelaku korupsi," katanya.
Mata kuliah itu pun tidak akan diujikan. Dedie berharap modul mata kuliah itu bisa segera diselesaikan dan dipakai pada tahun akademik 2009/2010. "Modul untuk tingkat SD, SMP, dan SMA telah selesai," ujarnya.
Firdaus Ilyas, Koordinator Divisi Pusat Data dan Analisis Indonesia Corruption Watch, menyambut baik rencana KPK. Hal itu dinilai efektif mencegah perilaku koruptif membudaya di kalangan pemuda.
Terkait Bandung
Sementara itu, dari data yang dimiliki KPK, sekitar 70 persen kasus korupsi terkait dengan Bandung. "Entah itu dulu pelakunya sekolah di salah satu kampus di Bandung, memang pernah tinggal di Bandung, atau istrinya berasal dari Bandung," tutur Dedie yang merupakan alumnus Fakultas Seni Rupa ITB ini.
Ia berharap masyarakat Bandung mulai menghilangkan perilaku korupsi. "Ke depan harus ditonjolkan bahwa jika berbicara Bandung, orang-orangnya itu adalah yang punya integritas baik, tidak bisa disuap, dan layanan pemerintahannya yang paling baik. Jangan lari ke Jakarta, menjadi pejabat, malah ditangkap," tuturnya. (REK/JON)
Posting Komentar