Untuk memenuhi fungsi di atas maka pemilihan naskah sangat menentukan. Ada berbagai macam naskah teater, mulai yang klasik para pengarang luar negeri dan dalam negeri mulai yang klasik sampai modern. Tapi kadang naskah tersebut sudah ketinggalan zaman. Atau kalaupun dipentaskan mesti melalui sebuah penafsiran. Ada kesan dipaksakan supaya tetap kontekstual.
Maka diperlukan berbagai macam upaya dalam mengadakan naskah teater tersebut. Salah satu diantaranya adalah mengadaptasi dari sebuah novel.
Kami dalam pementasan ini mengambil sebuah novel Ladang Perminus, karya Ramadhan KH.
Ada beberapa alasan mengapa kami mengambil novel ini sebagai bahan untuk adaptasi, yaitu:
- Novel ini mengambil setting korupsi di Pertamina pada tahun 1970an. Dalam kisahnya disebutkan betapa sudah mengguritanya perilaku korupsi di perusahaan tersebut yang akhirnya harus ”memaksa” setiap orang yang berurusan dengan Pertamina juga harus melakukan korupsi dan kolusi.
- Kasus-kasus korupsi dan dampaknya di bidang migas masih saja terjadi di Indonesia. Kelangkaan bahan bakar, sebagai akibat korupsi, yang notabene sangat penting bagi kehidupan rakyat masih saja dialami rakyat kecil sehingga harga-harga naik dan mencekik leher mereka.
- Tragedi Lumpur Lapindo di Porong telah begitu dasyat merusak kehidupan masyarakat di sana. Hal ini juga tak lepas dari perilaku korupsi untuk mengeruk keuntungan sebesar-besarnya tanpa mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial dan politik.
sebuah kerja baru yang membutuhkan dukungan dari semua pihak, berjuang!!